Minggu, 21 Oktober 2007

Lebaran 1428 H


Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar...La ila ha illallah hu allahu akbar...
Gema takbir berkumandang dimana-mana. Semua orang seraya melafazkan kalimat-kalimat takbir dengan penuh suka cita. Semua masjid penuh disesaki oleh orang-orang yang ingin melaksanakan Shalat Ied. Hari ini memang merupakan hari yang paling ditunggu oleh semua umat muslim. Tidak hanya muslim di daerah rumah saya, tetapi di seluruh pelosok dunia pun ikut merayakannya walaupun ada beberapa dari saudara kita yang sudah lebih dulu merayakannya. Akan tetapi, biarlah perbedaan itu menjadikan kita sebagai umat muslim yang kokoh bak sebuah tiang yang menjadi tumpuan dari sebuah bangunan. Lebaran kali ini terasa hampir sama dari tahun-tahun sebelumnya.

Seperti biasanya, di setiap hari lebaran, kami selaku umat muslim berbondong-bondong pergi ke mesjid atau lapangan untuk melaksananakan Shalat Ied berjamaah di pagi harinya. Saya dan sekeluarga melaksanakannya di Masjid Ar Rahman, mesjid di dekat rumah kami. Kami pergi shalat pukul 05.30 pagi dan kenapa kami berangkat sepagi ini dikarenakan agar kami dapat kebagian tempat di mesjid tersebut karena di Shalat Ied ini, hampir dipastikan semua umat muslim di daerah saya ikut shalat. Meskipun saya dan adik saya sudah berangkat sepagi itu, tetap saja kami tidak mendapatkan tempat duduk di dalam mesjid sehingga kami pun shalat di luar, yaitu di jalan raya yang sudah biasa diambil 1 ruas jalannya untuk dijadikan sebagai tempat shalat. Shalat Ied kali ini cukup heran karena biasanya di dalam Shalat Ied itu, kita melakukakan takbir sebanyak 5 kali di rakaat ke-2, tetapi kali ini tidak. Oleha karena itu, setelah menunaikan Shalat Ied, para jemaah pun saling bertanya-tanya. Hal ini sangat mengherankan mengingat di belakang imam Shalat Ied itu ada para haji dan ustadz yang sangat mengerti mengenai hal tersebut. Sebaliknya, mungkin saja ini ada maksud lain yang dilakukan oleh sang imam di dalam Shalat Ied ini, tetapi tetap saja saya masih bingung karena saya tidak begitu mengerti hal ini. Yang terpenting adalah niat saya untuk melakukan Shalat Ied berjamaah sebagai makmum karena Allah Ta'ala.

Setelah Shalat Ied, saya dan adik saya pulang ke rumah dan bermaaf-maafan kepada bapak,ibu, dan nenek saya di rumah. Kegiatan ini memang begitu sakral sehingga setiap Iedul Fithri saya selalu melakukannya. Setelah itu, kami sekeluarga pergi ke rumah tetangga-tetangga untuk bersilaturahmi. Rumah tetangga pertama yang kami kunjungi adalah rumah keluarga Pak Bugis dan setelah itu ke rumah Pak Mayor,rumah Bu Wati. Mereka memang sudah tempat langganan kami dalam kunjungan di Hari Raya ini. Baru setelah itu kami sekeluarga pergi ke rumah-rumah saudara yaitu rumah Tante, rumah Mpo Iyoh, rumah Bu Iyah, rumah Engkong Mamang, dan terakhir rumah Cang Ani. Akan tetapi, sebelum ke rumah Engkong, kami dan keluarga yang lainnya pergi ke makam Nyak ibu saya. Ini sudah tradisi bagi orang-orang di daerah kami yaitu ngelayat ke kuburan keluarga. Setelah berjam-jam saya berkeliling ke rumah saudara-saudara, rasa capek pun hinggap di badan saya dan setelah berkunjung ke rumah Cang Ani, kami sekeluarga pun lansung pulang ke rumah. Dan sejam kemudian setelah tiba di rumah, keluarga Bang Andri pun datang ke rumah saya. Aduh,capek sekali rasanya badan ini, dan baru 20 menit berbincang dengan sanak keluarga, saya langsung pergi ke kamar untuk istirahat. Sudah tidak kuat lagi badan ini untuk dipaksakan bergerak. Tradisi ini memang selalu berulang setiap tahunnya.
Hari Raya Iedul Fithri merupakan hari dimana bagi keluarga saya adalah waktu untuk berkunjung dan dikunjungi oleh sanak keluarga untuk mempererat tali pesaudaraan kami sebagai satu keluarga, khususnya keluarga dari ibu saya. Akan tetapi, jika saya merayakan Hari Raya ini, saya selalu teringat akan masa kecil saya yang jika di Hari Raya ini saya selalu mendapatkan "sangu" aka uang jajan dari saudara dan setelah terkumpul banyak, baru saya membeli mainan seperti pistol-pistolan atau game watch. Yach memang itu adalah kenangan yang mungkin bagi saya akan selalu ada di dalam hati saya dan tidak akan pernah saya hilangkan perasaaan itu....:)

Read More..